Rabu, 09 Mei 2012

UMSORI MAESTRO PATUNG DARI KAWASAN HUTAN



Bakat , kemauan untuk maju dan keuletan menjadi modal dasar orang menuju  sukses dalam hidupnya, walaupun pendidikan formal hanya pas – pasan ,namun dengan dilambari dengan kemauan yang keras membuat Umsori bisa menjadi orang dengan  keahlian langka,Pembuat patung dari akar tunggak kayu jati  dan aliran yang dianut adalah abstrak bahkan mendapatkan julukan “bandung bondowoso” karena kecepatan dan kepiawaian mengerjakan sebuah patung kayu
Siapa sangka sebuah patung macan yang bersiap menerkam buruannya tersebut terbuat dari limbah pohon jati tua yang  mengering , biasanya hanya dibuat kayu bakar oleh sebagian penduduk desa hutan, namun dari kawasan hutan KPH Randublatung, tepatnya di Desa Ngliron, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora seorang lelaki 43 tahun yang tidak tamat sekolah dasar namun mempunyai talenta seni yang kuat dan kerja kerasnya mampu merubah limbah tersebut menjadi sebuah karya seni yang mempunyai nilai jual yang cukup menggiurkan. Membuat patung dari limbah kayu jati bisa dikatakan gampang – gampang sudah, dikatakan gampang karena bahan baku berupa akar tunggak jati sudah mempunyai bentuk yang unik dari sananya, dikatakan susah kalau desain yang kita buat tidak sesuai dengan keinginan penikmat seni pahat tersebut, namun sebagai pembuat patung yang sudah berpengalaman hal tersebut tidaklah begitu menjadi permasalahan besar.


Adalah Umsori ayah dari dua orang anak bernama Vicky dan adhin tersebut berkisah disela – sela waktunya memahat meja ukiran yang dipesan oleh salah seorang kolektor dari blora, kemampuan dalam berkarya tersebut berkat keuletan dan kerja keras yang dilakoni beberapa puluh tahun lalu
” Kali pertama kami ikut magang pada seorang ahli ukir kayu ( pematung ) dari jepara yang saat itu berdomisili di desa kami, dan rasa ingin tahu pada saat itu mendorong kami dan teman – teman untuk ikut belajar membuat patung dari bahan akar maupun tunggak , namun saat itu masih dalam taraf membantu, selanjutnya setelah agak mahir kami diberi tugas untuk membuat patung sendiri sekaligus menjajal kemampuan masing – masing siswa magang, sampai akhirnya bisa menjadi pematung sungguhan “ katanya sambil mengelap peluh yang menetes.
Agaknya menjadi pematung sudah menjadi pilihan hidup bagi pria berkulit legam tersebut karena dari hasil kerja keras selama ini umsori telah mampu membuat rumah semi permanen serta bengkel kerja yang berada disamping rumahnya yang penuh dengan barang jadi maupun setengah jadi serta onggokan limbah patung yang rencananya didaur ulang lagi menjadi bentuk patung abstrak dengan ukuran kecil,” hidup ditengah hutan cari makannya ya dari apa yang ada dihutan, dengan cara memanfaatkan limbah kayu yang ada , dari pada limbah kayu tersebut dijadikan kayu bakar ( rencek ) lebih baik kami olah menjadi barang seni dengan nilai jual yang cukup menggiurkan “ kata pematung yang punya julukan “ Bandung Bondowoso” tersebut karena dalam menyelesaikan sebuah patung hanya memerlukan waktu 3- 7 hari dengan sistim pengerjaan nonstop tersebut. Baginya berkreasi dalam membuat patung dari akar dan tunggak jati tak ada habisnya ide yang bisa dicurahkan karena alam telah member kemurahan berupa bentuk disain dasar yang indah, serta didukung dengan kemampuan dalam berolah karya menjadikan umsori bak maestro patung dari kawasan hutan jati, kesulitan dalam membuat patung kayu adalah dalam membentuk bulu – bulu pada obyek binatang yang dibuat karena harus dibuat satu persatu dan disesuaikan dengan anatomi tubuh hewan yang menjadi obyeknya, namun hal tersebut dapat teratasi karena kebiasaan dan kemampuan yang dikuasainya. Dalam berkarya kami tidak sendirian, saat ini kami telah mendidik dan mengkader adik kami yang kebetulan punya minat yang cukup besar sehingga harapan kami nanti bisa tumbuh lagi pematung yang ada di desa kami ini dan efeknya kami bisa memberikan lapangan kerja baru dipedesaan tanpa harus keluar kota untuk mencari pekerjaan lain.imbuhnya.   
Deddy Salah seorang pengagum karyanya menyebutkan bahwa pola disain yang di buat pematung “bandung bondowoso” ini lain dari yang lain karena setiap detil dan anatomi patung seakan bisa menggambarkan watak dan karakter patung byang dibuat , sebagai contoh apabila dia ( umsori) membuat patung seekor macan maka penampilan wajah sang raja hutan tersebut bisa tampak garang dan siap menghadapi segala tantangan Sense of art nya begitu kuat dan ini merupakan modal dasar yang dimiliki oleh  pematung sehingga mampu menonjolkan ke-khas- annya , dan dari sisi bisnis cirri khas tersebutlah yang bisa mendongkrak harga karya seni menjadi berlipat.
 Sementara itu pematung lain di Randublatung Agus juga memberikan acungan jempol terhadap karya Umsori tersebut” Dia itu mempunyai otak yang brilliant karena dalam setiap karya yang dituangkannya bisa mewakili wajah dan karakter obyek yang dibuat serta mampu menampilkan ciri khas sendiri, yang kami lihat sebagai sesama pematung cirri yang kuat adalah pada ornament naga, macan, dan jenis hewan lain karya patungnya  begitu lentur dan enak untuk dinikmati , ujarnya.  

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda