Rabu, 22 Februari 2012

TARGET TERCAPAI KESELAMATAN DIJAGA


Peningkatan pengetahuan dan kemampuan terhadap mandor tebang yang merupakan ujung tombak produksi kayu jati serta  sistim manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ( SMK 3 ) dilakukan oleh KPH Randublatung secara berkala melalui pelatihan kerja tebangan habis kayu jati yang dilakukan di Petak 38 RPH Ngliron BKPH Ngliron.
Pelatihan kerja merupakan salah satu hal yang amat penting dan perlu diketahui oleh semua pihak kaitannya dengan sistim pengelolaan hutan lestari , hal tersebut karena dalam pelatihan kerja selalu ada informasi terkini yang bersinggungan langsung dengan masalah pekerjaan  baik tentang keselamatan kerja, pengamanan produksi tebangan , proses lacak balak kayu yang diproduksi maupun data kayu yang laku dipasaran sehingga produksi yang dihasilkan dari hutan bisa terserap konsumen. Demikian kata Administratur Perhutani KPH Randublatung Ir Tri Setya Pratama pada saat memberikan arahan kepada peserta pelatihan kerja tebangan dan penerapan SMK 3 yang diikuti oleh jajaran rimbawan serta perwakilam LMDH dan operator chain saw tersebut. 
Secara teknis pelatihan tebangan ini selalu dilakukan terhadap jajaran petugas lapangan , hal ini karena setiap tahun kebijakan pasar selalu mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga dalam membuat ukuran kayu tersebut KPH Randublatung selalu menyesuaikan pangsa pasar dan raeget bisa tercapai sesuai rencana.  Disisi lain keselamatan pekerja juga harus diperhatikan mengingat dalam pekerjaan ini resiko yang dihadapi cukup besar.
 Beberapa hal yang harus dicermati oleh pelaksana lapangan pada saat melakukan pemotongan batang selain mengacu pada kebutuhan pasar juga harus memperhatikan kaidah yang berlaku yaitu memperhatikan kondisi fisik kayu tegakan sebelum dilakukan penebangan sehingga ukuran dan kualita kayu yang dihasilkan bisa semaksimal mungkin dilihat dari volume kayu yang dihasilkan serta kualitanya, pemotongan kayu jati harus mengacu pada  “KSS PRIO BAGI PENA” ( Kepras banir dan cabang, batasan sortimen, status mutu kayu, prioritas pembagian batang, pembagian batang perbatang sesuai ukuran dan penandaan pada bontos kayu serta administrasi yang lengkap )

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda